guru,
ketika kami melangkah masuk ke wadah pendidikan ini,
sejak dari kami d tingkatan satu lagi
engkau tabah mendidik hati2 kami,
engkau sabar mentarbaiyah nuranani2 ini,
hatimu terlalu cekal mengisi sanubari kami,
yang terlalu kontang dek kelalaian duhiawi,
seterusnya,
kau mencurahkan sgla ilmu dgn seikhlas hati,
engku titipkan pengorbananmu buat kami,
masa, harta, dan tenaga x pernah engkau peduli,
harapanmu agar kami berguna suatu hari 6t,
namun aduhai sang murobbi,
tahukah engkau bhw senymanmu menenagkan hati,
nasihatmu ku pasak utuh di dalam hati,
kerana kamu adalah anugerah besar dari ilahi,
namun,
kadangkala amarahmu menguasai diri,
menjadikan kami x sedar akn hakikat diri,
tuntasnya,
menjadikan ego kami menguasai diri,
mencabut sifat hormat terhadapmu,
yang telah berjasa buat kami,